Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
446 views

Tags

cerita rakyatglnmenyeruityuk! kuliner lampung

MENYERUIT, YUK! KULINER LAMPUNG


  12 Jul 2019 - 01:58 pm (6 year ago)
  Content Language : Indonesian
   
Category  : Education

Buku bertema kuliner khas Lampung terlahir dari kekayaan budaya Lampung yang sangat unik dan menarik. Di Bumi Lada ini setiap warga adat dan pendatang hidup berbaur bersama. Berdasarkan kondisi tersebut itu terciptalah slogan yang berbunyi Sai Bumi Ruwa Jurai yang berarti satu bumi yang dihuni oleh dua adat, adat Lampung yang terdiri dari sai batin dan pepadun, dengan adat pendatang. Kuliner khas Lampung dan pendatang tumbuh subur. Menariknya, beberapa panganan yang lahir justru merupakan kombinasi dari kedua masyarakat tersebut. Selain itu, ada pula panganan khas Lampung yang lahir dari ide kreatif penciptanya, mengombinasikan bahan lokal dengan bahan dari luar negeri. Pie pisang contohnya. Kudapan itu kini menjadi ikon masyarakat Lampung yang tersohor hingga seantero negeri. Hal ini lah yang mengambarkan masyarakat Lampung begitu terbuka dengan budaya lain. Ini sesuai dengan falsafah hidup mereka yakni Piil Pesengiri yang salah satunya mengandung nilai karakter masyarakatnya yang begitu menghargai orang lain. Melalui buku ini, penulis berharap para pembaca bisa mengenal lebih dekat kuliner Lampung. yang memiliki filosofi yang luhur. Mencerminkan kerukunan hidup bermasyarakat dan bekerja sama di berbagai masakan yang dihasilkan. viii Penulis ingin menyampaikan tahniah dan terima kasih yang tulus kepada berbagai pihak yang telah mewujudkan buku ini. Ucapan pertama dihaturkan penulis kepada Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jakarta yang telah memberikan kesempatan penulis berpartisipasi dalam Gerakan Nasional Literasi Bangsa 2017, kedua Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung Dra. Yanti Riswara, M.Hum. yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis, Hasnawati Nasution, Ramlan Andi dan rekan-rekan di Kantor Bahasa Provinsi Lampung yang tiada henti memberikan dukungan. Ucapan khusus penulis haturkan kepada keluarga besar Abdurachman Effendi terutama untuk Kgs. Kaisar Dee Rabbani dan Nyayu Kamila Bee Andra yang telah menjadi penyunting pertama dalam proses pembuatan buku ini. Tak ada ada Gading yang tak retak; tiada mawar tanpa duri: tiada pula manusia yang sempurna. Meski telah dipersiapkan dan diupayakan secara maksimal, penulis yakin masih terdapat beberapa kekurangan. Tegur sapa yang konstruktif dari Sidang Pembaca untuk perbaikan buku sangat dinantikan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

Link

MENYERUIT, YUK! KULINER LAMPUNG

View Web Embed